Isu penculikan anak kembali beredar di Pasuruan



66W.com Pasuruan - Isu penculikan anak kembali beredar di Pasuruan, Jawa Timur. Kali ini kabar penculikan terhadap anak-anak beredar melalui SMS. Yang lebih meresahkan warga, SMS tersebut dikirim atas nama aparat kepolisian.

Dini Dwi Lestari (26), warga Desa Pakijangan, Kecamatan Wonorejo, mengaku mendapat SMS yang memperingatkan agar berhati-hati dengan mobil APV Silver bernopol L 1857 GU. Menurut SMS tersebut, sasaran penculik yang menggunakan mobil tersebut adalah anak-anak.

"Katanya akan diambil orang tubuhnya," kata wanita single parent sambil menunjukan
SMS kepada 66W.com, Rabu (25/8/2010).

Karena kabar itu, lanjutnya, ia tidak berani lagi menitipkan anak perempuannya yang berusia 3 tahun kepada tetangganya. "Kadang orang kan ada lengahnya," ujarnya.

Ketakutan yang dialami Dini juga dialami Sholeh (26), warga Kejapanan, Kecamatan Gempol. Pria yang pemilik usaha bengkel ini mengaku sangat takut dengan isu tersebut. "Apalagi anak saya masih TK," tuturnya saat berbincang dengan wartawan.

Selain di Kecamatan Wonorejo dan Gempol, isu penculikan itu juag menyebar dan meresakan warga Kecamatan Sukorejo, Bangil dan Prigen.

"Iya, lama-lama takut juga," kata Fathur (36), warga Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen saat dijumpai wartawan.

Adapun SMS atas nama Polres Pasuruan itu berbunyi, "Dihimbau kepada seluruh orang tua agar berhati-hati dengan mobil APV Silver dengan nomor polisi L 1857 GU. Mobil ini adalah buronan polisi karena sudah banyak korban penculikan terutama anak-anak untuk diambil organ tubuhnya".

31/09/2014/66W.
>>>

Aksi UMK Buruh Kacang Bayi Purwosari Pasuruan


66W.com Purwosari - Ratusan buruh pabrik rokok PT. Trisakti Purwosari Makmur atau biasa masyarakat sekitar menyebutnya pabrik rokok "Kacang Bayi", pada Juma'at pagi (28/2/2014) sekitar pukul 09:00 Wib tumpah ruah di jalur Surabaya-Malang.

Akibat unjuk rasa ribuan buruh pabrik rokok, yang menunutut kenaikan upah kerja membuat jalan raya yang menghubungkan Surabaya-Malang maupun arah sebaliknya macet total sampai puluhan kilometer.

Aksi ini dilakukan sekitar 3000an buruh yang kebanyakan dihuni oleh kaum hawa, tak seperti kebiasaan unjukrasa yang ada. Unjukrasa yang dilakukan kaum hawa ini tanpa membawa poster atau spanduk yang isinya hujatan pada pihak management pabrik. Namun mereka tetpa melakukan orasi membakar semangat rekan-rekannya dengan menggunakan soundsystem yang telah dipersiapkan sebelumnya. Selain melakukan orasi para buruh yang memadati jalan raya tersebut, juga berjoget bersama.

Aksi ini merupakan hari kedua sejak Kamis (27/2/2014) rasa kecewa yang ditunjukan para buruh, dimana meminta agar pihak management segera menaikan upah kerja mereka.

Menurut Puji Astutik 38 Th salah satu buruh saat dikonfirmasi Kabarpasuruan ," kebanyakan buruh yang bekerja sudah lama , sekita 10 sampai dengan 15 tahun. Namun demikian upah kerja kami hanya sebesar Rp.100 s/d 400ribu tiap minggunya. Tak hanya itu saja buruh yang kebanyakan wanita tak pernah mendapatkan haknya yakni cuti haid dan melahirkan ,"cetusnya

Lain halnya komentar dari Mohammad Sofi selaku koordinator aksi meyampaikan," bila pihak perusahaan tidak segera menemui perwakilan buruh, maka kami akan tetap melakukan aksi mogok kerja dan berdiam diri didepan pabrik. Kami tidak meminta yang lebih dari pihak management, cukup berikan hak normatif para buruh yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selama ini hak-hak kami tidak pernah diperhatikan oleh perusahaan dan kami hanya anggap sebagai "sapi perah" oleh orang kantor," tukasnya yang diamini oleh seluruh peserta demo pagi itu.

Atas adanya aksi ribuan buruh ini pihak Polres Pasuruan, setidaknya menurunkan 3 peleton Dalmas pengamanan. Sedangkan arus lalulintas disekitar aksi diberlakukan kontraflow oleh petugas Satlantas. Selain itu pihak Muspika Kecamatan Purwosari bersama beberapa perwira Polres Pasuruan mencoba untuk memediasi pertemuan antara perwakilan buruh dengan pihak management.
25/03/2014/66W.
>>>

Bom di Pasuruan Meledak Saat Dipegang 2 Nelayan



66W.com Pasuruan - Sebuah ledakan terjadi di Pasuruan, Jawa Timur. Ledakan yang terjadi di sebuah rumah milik seorang nelayan itu menewaskan 2 orang dan 1 orang luka-luka.

Kabid Humas Polda Jatim AKBP Awi Setiyono mengatakan, sekitar pukul 18.00 WIB pihaknya langsung melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab ledakan tersebut. Tak hanya itu, Tim penjinak bom (Jibom) Polda Jatim juga diturunkan untuk mengevakuasi 2 orang yang tewas akibat ledakan tersebut yang diketahui bernama Sukron dan Adi.

"Tadi sudah dilakukan olah TKP, sudah diangkat sekitar pukul 18.00 WIB, sudah masuk sudah dievakuasi Sukron dan Adi. 2 Orang meninggal dunia mengenaskan," kata Awi saat dihubungi 66W.com di Pasuruan, Rabu (12/2/2014).

Sedangkan 1 korban luka-luka, kata Awi, diketahui bernama Novi yang merupakan istri dari Sukron. Sedangkan anaknya yang berusia 4 tahun bernama Eva selamat.

Karena mengalami luka yang cukup parah akibat terkena material ledakan, Novi akhirnya dilarikan ke RS Sudarsono, Pasuruan. "Mukanya luka, kakinya itu kaya luka patah karena kena material rumah. Itu kan besar, pagar saja terlempar, genteng terlempar hingga 50 meter," tuturnya.

Awi menjelaskan, ledakan itu diduga terjadi saat Sukron dan Adi memegang bahan peledak disaat istrinya sedang menyapu di halaman rumah dan anaknya sedang pergi bermain. Karena Sukron dan Adi yang berada pada sumber ledakan, maka kedua orang tersebut langsung tewas di tempat dengan kondisi yang mengenaskan.

"2 orang itu sedang memegang yang diduga bahan peledak itu. saat kejadian istrinya lagi menyapu di rumah dan anaknya selamat yang 4 tahun bernama Eva," ungkapnya.

Namun hingga saat ini, polisi beluim bisa mengidentifikasi apakah sumber ledakan tersebut merupakan bom atau bahan peledak ikan. Lantaran, proses olah TKP maupun penyisiran rumah yang menjadi lokasi ledakan dihentikan saat menjelang malam.

"Kita belum bisa memastikan karena secara ilmiah, karena memang Tim labfor belum masuk. labfor masuk setelah bersih betul tidak ada bahan berbahaya. Sementara tadi Gegana menyisir belum tuntas. sampai malam 18.30 kita hentikan dan berlanjut besok pagi," ungkap Awi.
23/03/2014/66W.
>>>

Sanksi PNS Bagi Poster Caleg



66W Online, KEDIRI - Panwaslu Kabupaten Kediri masih menunggu hasil rapat pleno untuk memutuskan keterlibatan oknum PNS yang dilaporkan ikut membagikan poster calon legislatif (caleg). Saat ini pihak panwaslu masih melakukan klarifikasi.
"Setelah rapat pleno, secepatnya akan kami sampaikan status laporan dan  temuan kepada pihak terkait, ini masih proses klarifikasi," ungkap Muji Harjito, Ketua Panwaslu Kabupaten Kediri kepada 66W Online, Minggu (23/3/2014).
Sebelumnya panwaslu telah meminta keterangan saksi pelapor yang mengetahui keterlibatan PNS yang membagikan poster caleg. Setelah proses klarifikasi selesai, panwaslu akan membawa kasus ini ke sidang sentra penegakan hukum terpadu (gakkumdu) yang beranggotakan panwas, polisi dan kejaksaan. Kasusnya bakal dikaji lebih lanjut sebelum diputuskan.
Sebelumnya Rachmad telah  melaporkan oknum PNS Kecamatan Ngancar berinisial S tertangkap basah membagikan poster caleg DPR RI kepada perangkat desa. Kasus itu kemudian dilaporkan ke Panwaslu Kabupaten Kediri.
Selain membagikan poster, juga dibagikan  selebaran menyerupai surat suara kepada masyarakat. Keterlibatan oknum PNS itu kemudian diunggah ke facebook kelompok diskusi Kediri Lebih Baik yang dikelola  Rachmad Basuki.
Di luar dugaan forum diskusi mendapat banyak tanggapan dari berbagai elemen masyarakat yang mendesak memperkarakan keterlibatan oknum PNS yang mendukung caleg salah satu parpol.
"Kami dapat dukungan teman-teman untuk nenindaklanjuti kasus itu ke Panwaslu," ungkap Rachmad.
Sementara barang bukti yang ditunjukkan Rachmad berupa lima buah poster caleg DPR RI bergambar DR Ir Pramono Anung. Poster ini yang dibagikan oknum PNS kepada para perangkat desa di  wilayah Kecamatan Ngancar.
Namun barang bukti lainnya berupa contoh surat suara tidak diperolehnya karena sudah  keburu dihilangkan.
Rachmad merasa perlu melaporkan kasus itu ke Panwaslu untuk menjaga netralitas PNS yang tidak boleh mendukung salah satu parpol. Pelapor berharap kasusnya ditindaklanjuti karena ada dugaan kejadian serupa juga berlangsung di daerah lain.
23/03/2014/66W.
>>>

Agen Beras Rugi Puluhan Juta, Tertipu Cek Kosong


66W Online, Mojokerto - Seorang agen beras bernama Sujono (59), warga Desa Kedungombo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk terpaksa melaporkan Muljani (58) ke Mapolres Mojokerto. 

Pasalnya, Muljani, warga Jalan Raya Ngrame, Kecamatan Pungging, Mojokerto ini, diduga telah menipu korban dengan menggunakan cek kosong saat melakukan transaksi pembayaran beras senilai Rp 57 juta.

Kasubbag Humas Polres Mojokerto, AKP Lilik Achiril Ekawati membenarkan adanya laporan tersebut. Menurut Lilik, kejadian itu bermula saat korban Sujono melakukan transaksi jual beli beras dengan Muljani tanggal 25 Februari lalu. 

Beras seberat 8 ton telah dikirimkan Sujono ke Toko Podo Joyo yang berlokasi di Jalan Brawijaya, Kecamatan Mojosari, Mojokerto.

"Saat transaksi di toko milik terlapor (Muljani), terlapor membayar beras 8 ton dengan selembar cek BNI senilai Rp 57 juta. Namun, hingga jatuh tempo tanggal 26 Februari cek itu tidak bisa dicairkan," kata Lilik kepada 66W.com, Senin (3/3/2014) sore.

Sementara menurut Sujono, dirinya sudah berusaha mencairkan cek dari Muljani di bank BNI cabang Kediri sesuai tanggal jatuh tempo. Namun pihak bank menyatakan saldo dalam rekening Muljani tidak mencukupi.

Selain itu, sampai saat ini Muljani belum bisa dihubungi. Bahkan saat dicari di toko miliknya, Muljani tidak menampakkan diri. Beras yang dikirimkan Sujono ke toko tersebut juga sudah tidak ada.

"Dia (Muljani) tidak bisa dihubungi, tokonya sepi. Beras yang saya kirimkan juga sudah tidak ada di tokonya. Makanya saya melaporkan dia ke polisi," jelas Sujono saat melapor di Mapolres Mojokerto, Senin siang.

Menanggapi laporan korban, Lilik berjanji akan segera menindaklanjuti kasus ini. Selain meminta keterangan korban, polisi juga menyita barang bukti berupa selembar tanda terima beras seberat 8 ton dan selembar cek atas nama Muljani yang ditujukan kepada Sujono senilai Rp 57 Juta.

"Kita akan panggil terlapor untuk kita mintai keterangan untuk dicocokkan dengan keterangan pelapor," pungkasnya.
(04/03/2014/66W).
>>>

Pemerintah Kota Surabaya secepatnya akan menutup lokalisasi Dolly.

66W online, Surabaya. PSK Dolly Akan Dibantu Kredit Lunak. Pemerintah Kota Surabaya secepatnya akan menutup lokalisasi Dolly. Bahkan, pemkot tak ragu memberikan kredit dengan bunga lunak untuk para mucikari dan PSK (Pekerja Seks Komersial).
“Untuk alternatif pendapatan bila usaha mereka (mucikari dan PSK) ditutup,” kata Hendro Gunawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (19/2/2014).
Pria yang menjabat sebagai Sekkota ini menjelaskan, nilai kredit tersebut akan diberikan sesuai jenis usaha. “Kredit dengan bunga lunak dari bank, nilainya tergantung usahanya,” tambah dia.
Sementara itu, pemkot juga masih akan mengadakan pelatihan kepada eks PSK dolly. Berikut pengadaan peralatan untuk menopang usaha eks PSK dolly. “Sarana kita berikan, juga pelatihan,” tutur dia.
Dalam pelaksanaannya, pemkot secara langsung turun ke lapangan. Staf-staf dinas sosial ikut mendampingi para eks PSK dan mucikari yang berniat beralih profesi. “Masih kita dampingi, pengennya apa,” pungkas Hendro.
Sebagaimana ramai diberitakan bahwa Dolly akan segera ditutup oleh Pemkot Surabaya. Dolly yang merupakan kawasan prostitusi terbesar di Indonesia dinilai tidak memberi manfaat dan menjerumuskan moral warga. Upaya sosialisasi terus dilakukan untuk meminimalkan dampak sosial pasca penutupan dolly.
(03/03/2014/66W).
>>>

Tarif Masuk Bromo Naik Tajam

66W Online, Pasuruan - Para penggemar petualang yang sering menyambangi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) harus mengeluarkan biaya lebih besar mulai Mei 2014 karena terjadi kenaikan tarif hingga lebih dari 300 persen.
Kepastian perubahan tarif ini setelah ada revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 59 Tahun 1998 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) Sektor Kehutanan. “Dampak yang paling terasa memang perubahan tarif,” terang Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (BB  TNBTS) Ayu Dewi Utari, Jumat (28/2/2014).
Jika tarif baru diberlakukan, maka tiket masuk ke untuk Wisatawan Nusantara (Wisnu) melonjak dari Rp 10.000 menjadi Rp 37.500 per orang. Tarif ini berubah saat hari libur menjadi Rp 67.500. Padahal sebelumnya tarif berlaku flat untuk semua hari.
Sementara tarif untuk wisatawan mancanegara, dari Rp 72.500 menjadi Rp 267.500  per orang. Untuk hari libur, tarif membengkak hingga Rp 640.000. “Kami sebagai pengelola Taman Nasional yang menjalankan peraturan tersebut, terhitung 1 Mei 2014,” terang Ayu.
Jumlah wisatawan yang datang ke TNBTS pada hari biasa sekitar 2.000 orang, saat akhir pekan atau libur panjang, jumlahnya melonjak hingga 15.000 orang. Dengan adanya perubahan ini, BB TNBTS menargetkan pedapatan Rp 7,7 miliar untuk Tahun 2014.
(02/03/2014/66W).
>>>

Harga bawang naik


66W Online, Jember  - Seorang pekerja mengupas bawang merah di Pasar Tanjung Jember, Jawa Timur, Jumat (28/2). Harga bawang merah naik dari Rp12.000 menjadi Rp15.000 per kilogram karena pasokannya berkurang di pasar tradisional setempat.
(01/03/2014/66W).
>>>

Lumajang Malang Masuk Peta Rawan

66W Online, LUMAJANG - Gunung Semeru merupakan gunung dengan karakter yang unik.
Gunung ini bahkan setiap 20 menit sekali selalu mengelurkan material vulkanik. Pada 2012, pernah terjadi gempa 82 kali gempar tremor.
Namun, tidak ada letusan dahsyat yang terjadi. Padahal, rata-rata terjadi 8 gempa tremor sebelum sebuah gunung meletus.
Tim Pengarah BPBD Kabupaten Lumajang, Sugiyono mengatakan, Semeru secara rutin mengeluarkan abu, kerikil dan lava pijar.
Pernah tercatat, Semeru meletus sebanyak 2.990 kali pada November 1997.
Terakhir, Sugiyono mencapai Puncak Mahameru pada 23 Desember 2013 lalu untuk mengamati aktivitas Semeru.
”Periode letusan wedhus gembel dari 15-20 menit. Itu normal,” ungkapnya.
Karena sulit dideteksi, Sugiyono menilai harus ada kesiapsiagaan bencana di semua desa di kaki gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. Setidaknya ada delapan kecamatan di dekat Semeru.
Enam kecamatan di Kabupaten Lumajang itu adalah Senduro, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh dan Pasru Jambe.
Kemudian di wilayah administrasi Kabupaten Malang ada Kecamatan Ampel Gading dan Poncokusumo.
Bila Semeru meletus, kecamatan-kecamatan inilah yang paling parah terkena dampak letusan.
Kerawanan bencana di kawasan terdekat ini meliputi banjir lahar, lava, abu vulkanik, awan panas (wedhus gembel) dan longsor.
Lontaran material bisa mencapai radius 20 kilometer dari puncak Semeru. Dampak dari letusan, kata Sugiyono, bisa sangat dahsyat.
Dari pengamatan tim BPBD Kabupaten Lumajang, setidaknya ada 6 sungai yang menjadi aliran utama lahar Semeru. Yaitu, Besut Kobokan, Besut, Besut Bang, Besut Kembar, Besut Semut, Besut Sarat, Besut Sat. Dari aliran sungai besar ini, lahar akan masuk ke sungai-sungai kecil.
Aliran lava ini bisa saja membanjiri desa-desa yang dilintasinya. Misalnya, Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo Sumber Urip dan Sumpit Urang (Kec Pronojiwo); Desa Kloposawit, Bandeli Utara dan Selatan, Jugosari, Sumberwuluh, Penanggal, Sumberejo dan Sumber Mujur (Kec Candipuro).
Kemudian Desa Pasrujambe dan Kertosari (Kec Pasrujambe); Desa Gondoruso, Nguter dan Sememu (Kec Pasirian) serta Desa Gesang dan Sumber Jati (Kec Tempe). Untuk kerawanan lain, terjadi di Kecamatan Senduro yang memiliki 12 desa.
Dari data yang dia kumpulkan, di Lumajang saja setidaknya akan ada gelombang pengungsian sampai mencapai 50.000 jiwa.
Dari jumlah itu, 60 persen di antaranya adalah lansia, anak-anak dan ibu hamil.
”Jumlah itu baru berdasarkan penentuan lokasi terdekat. Belum keseluruhan,” ujarnya.
Sedangkan di Kabupaten Malang jumlah perkiraan pengungsi jauh lebih banyak.
Di Kecamatan Ampelgading, setidaknya dihuni 51.725 jiwa dari 13 desa. Jumlah penduduk di Kecamatan Poncokusumo bahkan mencapai 98.247 jiwa di 17 desa.
Pengamatan Surya, di Kecamatan Ampelgading, terdapat lokasi pengungsian.
Pemerintah setempat memberikan plakat sebagai penanda lokasi aman bila sewaktu-waktu terjadi letusan dahsyat.
Bagitu juga di Lumajang yang sudah menampatkan lokasi pengungsian di Lapangan Sukapura. 
(28/02/2014/66W)
>>>