66W.com, Semarang : Curah hujan dengan intensitas
tinggi menyebabkan sejumlah saluran air di perumahan Semarang, Jawa
Tengah tak mampu menampung debit air. Akibatnya air meluap. Seperti
terjadi di kawasan Kalicari, Kecamatan Pedurungan, Semarang, sejumlah
perumahan terendam banjir hingga 80 cm.
Di perumahan Pondok Tlogosari Indah, jalan-jalan di kawasan tersebut
terendam hingga paha orang dewasa atau 80 cm. Warga kemudian
berinisiatif menutup jalan, agar tak ada kendaraan masuk.
"Kalau ada mobil lewat, air jadi berombak dan masuk rumah," kata Suwondo, salah satu warga, Selasa (4/2/2014).
Suwondo
menjelaskan, saluran air di lingkungannya sebenarnya sudah lancar.
Namun ketika masuk ke saluran utama, ternyata volume air sudah penuh.
Akibatnya air meluap. "Bahkan air dari selokan utama malah masuk ke got
kami," katanya sambil menata papan untuk membuat tanggul di pintu.
Di
perumahan Tunjung Biru yang berada di tepi selokan utama, genangan air
lebih parah. Menurut Dwi Risgono, warga Kalicari IV, sejak subuh tadi
warga sudah mencoba mencari titik kemacetan arus air.
Namun
ternyata memang volume air sangat besar sehingga arus di selokan juga
meluap. "Sudah sejak subuh tadi, kami bergotong royong mencoba membuka
jalan air. Namun air hanya berputar-putar. Akhirnya kami tahu kalau di
Jalan Supriyadi, Jalan Tlogosari Raya juga sudah banjir. Ya sudah, kami
menunggu air surut saja," kata Risgono.
Banjir di kawasan Kalicari
itu juga menyebabkan sekolah diliburkan, seperti Sekolah Inklusif
Gratis SD Juara. Menurut wakil kepala Sekolah bidang kesiswaan SD Juara,
Ngalim Noor Yassin, siswa diliburkan, karena akses menuju sekolah
tergenang banjir.
"Kalau sekolah tidak banjir, namun nyaris
seluruh siswa kami kebanjiran. Kasihan mereka kan harus beres-beres
rumah juga," kata Yassin.
Pertimbangan lain, jika dipaksakan untuk
kegiatan belajar mengajar, baik siswa maupun guru tidak bisa
berkonsentrasi. "Apalagi pakaian basah ketika proses perjalanan menuju
sekolah," kata Yasin. (04/02/2014/66W).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar